Warga Terpaksa Keluar Masuk Hutan untuk Dapatkan Air
Eko Sujarwo - detikNews
Warga mengambil air di tengah hutan/Eko Sujarwo
Lamongan - Musim kemarau saat ini, air sangat sulit untuk didapatkan. Warga di salah satu desa di Lamongan terpaksa harus mencari sumber air di tengah hutan yang jaraknya hampir 3 km dari desanya.Warga Desa Tlatah Kulon Kecamatan Sambeng, ini salah satunya. Hampir 1 bulan mengambil air untuk kebutuhan hidup sehari-hari di tengah hutan yang jaraknya sekitar 3 km dari pemukiman warga. Warga memanfaatkan sumber air di dalam hutan jati yang airnya juga mulai menyusut.
Meski hanya jalan setapak, warga menggunakan sepeda motor untuk masuk ke dalam hutan jati. Sebab, jika berjalan kaki warga kesulitan membawa air yang sudah ditempatkan dalam beberapa jerigen yang dibawa.
Salah seorang warga Desa Tlatah Kulon, Mas'ud menuturkan, mereka terpaksa mengambil air ke tengah hutan jati yang berbatasan dengan desanya karena sumur-sumur warga sudah mulai mengering dan tidak mengeluarkan air lagi.
"Sumur warga sudah mulai mengering dan ini adalah satu-satunya sumber air yang paling dekat dengan kita," kata Mas'ud saat mengambil air, Kamis (19/9/2013).
Kondisi memprihatinkan ini, menurut Mas'ud, dialami warga Desa Tlatah Kulon hampir tiap musim kemarau. Bahkan, Pemkab Lamongan sudah membuatkan sumur bor untuk mengatasi kekeringan, namun sumur bor tersebut kini juga tak mengeluarkan air lagi.
"Karena sering diambil, sumber air ini airnya juga sudah mulai menyusut jika dibandingkan beberapa waktu yang lalu," akunya.
Kini, selain berharap agar hujan segera turun, warga berharap agar Pemkab Lamongan kembali mencarikan solusi untuk warga agar kondisi semacam ini tidak terus berulang. "Kita berharap agar pemerintah mencarikan solusi buat kami," pungkasnya.
Pedagang Blok G Pasar Tanah Abang mengancam kembali berjualan di kaki lima. Saksikan dalam Reportase Sore pukul 16.30 WIB, di Trans TV.
0 comments:
Post a Comment