Karya Karya Tersembunyi Benjamin Sueb
(YouTube)
Jakarta - Tepat hari ini, 18 tahun yang lalu, seniman Betawi Benyamin Sueb meninggalkan dunia. Karya-karya penyanyi yang juga aktor itu begitu banyak yang belum dikenal luas masyarakat.
Untuk itulah, dirilis sebuah CD berjudul 'Benyamin Sueb The Legend' yang berisi lima karya Bang Ben, demikian sapaan akrab pelantun 'Kompor Meleduk' itu, bersama sang maestro biola Idris Sadri, yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Lagu-lagu tersebut adalah 'Jali-jali', 'Sepak Bola', 'Surilang', 'Mengapa Harus Jumpa' dan 'Trompet'. Walaupun tidak sepenuhnya karya baru, tapi aransemen-aransemen yang diciptakan tahun 1976 itu belum pernah dirilis dalam album Benyamin Sueb maupun sang komposer Idris Sardi.
"Terima kasih kepada Idris Sardi yang sudah menyimpan lama karya-karya ini," ujar Fadli Zon sebagai pihak yang peduli dan memprakarsai perilisan lagu-lagu tersebut dalam bentuk digital.
Dalam jumpa pers yang digelar di Fadli Zon Library, Penjompongan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013), Fadly didampingi oleh putera tertua Bang Ben, Biem Benyamin.
"Saya mewakili keluarga besar Benyamin Sueb mengucapkan terima kasih sekali. Semoga karya ini dapat menginspirasi generasi muda sebagai pejuang, seniman dan budayawan," ujar Biem.
Sebagai seniman multidimensi, dari penyanyi, aktor, pelawak juga tokoh budaya Betawi, Bang Ben dikenal kritis dan vokal terhadap isu-isu budaya yang membesarkannya. Bang Ben meninggal dunia pada 5 September 1996.
"Ben itu penyanyi yang bagus. Cuma dia merendah," puji Idris Sardi.
Sumber :detikcom
Untuk itulah, dirilis sebuah CD berjudul 'Benyamin Sueb The Legend' yang berisi lima karya Bang Ben, demikian sapaan akrab pelantun 'Kompor Meleduk' itu, bersama sang maestro biola Idris Sadri, yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Lagu-lagu tersebut adalah 'Jali-jali', 'Sepak Bola', 'Surilang', 'Mengapa Harus Jumpa' dan 'Trompet'. Walaupun tidak sepenuhnya karya baru, tapi aransemen-aransemen yang diciptakan tahun 1976 itu belum pernah dirilis dalam album Benyamin Sueb maupun sang komposer Idris Sardi.
"Terima kasih kepada Idris Sardi yang sudah menyimpan lama karya-karya ini," ujar Fadli Zon sebagai pihak yang peduli dan memprakarsai perilisan lagu-lagu tersebut dalam bentuk digital.
Dalam jumpa pers yang digelar di Fadli Zon Library, Penjompongan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013), Fadly didampingi oleh putera tertua Bang Ben, Biem Benyamin.
"Saya mewakili keluarga besar Benyamin Sueb mengucapkan terima kasih sekali. Semoga karya ini dapat menginspirasi generasi muda sebagai pejuang, seniman dan budayawan," ujar Biem.
Sebagai seniman multidimensi, dari penyanyi, aktor, pelawak juga tokoh budaya Betawi, Bang Ben dikenal kritis dan vokal terhadap isu-isu budaya yang membesarkannya. Bang Ben meninggal dunia pada 5 September 1996.
"Ben itu penyanyi yang bagus. Cuma dia merendah," puji Idris Sardi.
Sumber :detikcom
0 comments:
Post a Comment